Rabu, 26 Oktober 2016

KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SISTEM



KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SISTEM



I. Definisi Kebijakan dan Perencanaan Sistem
a. Definisi KebijakanSistem
Kebijakan sistem merupakan landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem.

b. Definisi Perencanaan Sistem
Perencanaan Sistem adalah proses membuat sebuah Laporan Perencanaan Sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi.

II. Proses Perencanaan Sistem
         Proses perencanaan sistem dibagi dalam 3 proses utama yaitu:
1.Merencanakan proyek-proyek sistem, meliputi:
a.Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan
b.Mengidentifikasi proyek-proyek sistem
c.Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
d.Menetapkan kendala proyek-proyek sistem
e.Menentukan prioritas proyek-proyek sistem
f.Membuat laporan perencanaan sistem

2.Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan, meliputi:
a.Menunjuk team analis
b.Mengumumkan proyek pengembangan sistem

3.Mendefinisikan proyek-proyek dikembangkan, meliputi:
a.Melakukan studi kelayakan
b.Menilai kelayakan proyek sistem
c.Membuat usulan proyek sistem
d.Meminta persetujuan manajemen

III. Studi Kelayakan
1. Definisi Studi Kelayakan
Studi Kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan apakah    pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau tidak.
2. Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam studi kelayakan
a. Ekonomi Kelayakan
Ekonomi adalah metode yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi efektivitas sistem baru. Lebih dikenal sebagai biaya / manfaat analisis, prosedur ini adalah untuk menentukan manfaat dan penghematan yang diharapkan dari sistem kandidat dan membandingkan mereka dengan biaya. Jika manfaatnya lebih besar daripada biaya, maka keputusan dibuat untuk merancang dan mengimplementasikan sistem. Seorang pengusaha yang akurat harus mempertimbangkan biaya versus manfaat sebelum mengambil tindakan.
Biaya studi berbasis: Sangat penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor biaya dan manfaat, yang dapat dikategorikan sebagai berikut: Biaya pengembangan dan Biaya operasi. Ini adalah analisis biaya yang akan dikeluarkan dalam sistem dan manfaat diturunkan keluar dari sistem.
Waktu studi berbasis: Ini adalah analisis dari waktu yang dibutuhkan untuk  mencapai pengembalian investasi. Nilai masa depan dari proyek adalah juga merupakan faktor.

b. Hukum Kelayakan
Menentukan apakah sistem yang diusulkan konflik dengan persyaratan hukum, misalnya sistem pengolahan data harus sesuai dengan Kis Perlindungan Data setempat.

c. Operasional Kelayakan
Kelayakan operasional adalah ukuran dari seberapa baik sistem yang diusulkan memecahkan masalah, dan mengambil keuntungan dari kesempatan yang diidentifikasi selama definisi lingkup dan bagaimana memenuhi persyaratan diidentifikasi dalam tahap analisis persyaratan pengembangan sistem.

d. Jadwal Kelayakan
Sebuah proyek akan gagal jika waktu terlalu lama untuk diselesaikan sebelum berguna. Biasanya ini berarti memperkirakan berapa lama sistem akan mengambil untuk mengembangkan, dan jika dapat diselesaikan dalam jangka waktu tertentu menggunakan beberapa metode seperti payback period. Jadwal kelayakan adalah ukuran seberapa wajar jadwal proyek. Mengingat keahlian teknis kami, adalah tenggat waktu proyek yang wajar? Beberapa proyek yang dimulai dengan tenggat waktu tertentu. Anda perlu menentukan apakah tenggat waktu adalah wajib atau diinginkan.

e. Pasar dan Kelayakan Real Estate
Studi Kelayakan Pasar biasanya melibatkan pengujian lokasi geografis untuk proyek pengembangan real estat, dan biasanya melibatkan bidang tanah real estate. Pengembang sering melakukan studi pasar untuk menentukan lokasi terbaik dalam yurisdiksi, dan untuk menguji lahan alternatif untuk paket yang diberikan. Yurisdiksi sering membutuhkan pengembang untuk menyelesaikan studi kelayakan sebelum mereka akan menyetujui permohonan izin untuk ritel, komersial, industri, manufaktur, kantor perumahan, atau dicampur-menggunakan proyek. Kelayakan Pasar memperhitungkan pentingnya bisnis di area yang dipilih.

f. Sumber Daya Kelayakan
Hal ini melibatkan pertanyaan seperti bagaimana banyak waktu yang tersedia  untuk membangun sistem baru, ketika itu dapat dibangun, apakah itu mengganggu operasi bisnis normal, jenis dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan, dependensi.

g. Budaya Kelayakan
Pada tahap ini, alternatif proyek yang dievaluasi dampaknya di tingkat lokal dan umum budaya. Sebagai contoh, faktor lingkungan perlu dipertimbangkan dan faktor-faktor ini menjadi terkenal. Selanjutnya budaya perusahaan bisa berbenturan dengan hasil proyek.
               
h. Kelayakan Keuangan
Dalam kasus proyek baru, viabilitas keuangan dapat dinilai berdasarkan parameter berikut:
·               Perkiraan total biaya proyek
·               Pembiayaan proyek dalam hal struktur modal, rasio utang ekuitas dan berbagi promotor dari total biaya
·               Ada investasi oleh promotor di bisnis lain
·               Proyeksi arus kas dan profitabilitas

                                i. Produksi
Studi kelayakan output laporan studi kelayakan, laporan yang merinci kriteria evaluasi, temuan  penelitian, dan rekomendasi.

                  

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN METODOLOGI WATERFALL DAN SDLC (SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE)








 PERBEDAAN DAN PERSAMAAN METODOLOGI WATERFALL DAN SDLC 
(SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE)






1.       Metode System Development Life Cycle (SLDC)


System Development Life Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Metode pengembangan perangkat lunak dikenal dengan istilah SDLC (Software Development Life Cycle). Metodologi ini menjadi perhatian sangat istimewa pada proses rekayasa perangkat lunak. Karena dengan metodologi SDLC yang digunakan akan sangat menentukan sukses tidaknya proyek software.



a.      Tahap-tahap metode SLDC, yaitu:



·         Melakukan survey dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi.

·         Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan.

·         Menentukan permintaan pemakai sistem informasi.

·         Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik.

·         Menentukan perangkat keras dan perangkat lunak komputer.

·         Merancang sistem informasi baru.

·         Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru.

·         Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru.



b.      Kelebihan dan Kekurangan

1.       Kelebihan



·         Mudah diaplikasikan.

·         Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.



2.       Kekurangan



·         Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa                                                     

·         melakukan itersi tidak langsung.

·         Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.

·         Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karena harus mengulang dari awal.

·         Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.





2.       Model Waterfall


Sering juga disebut model Sequential Linier. Metode pengembangan sistem yang paling tua dan paling sederhana. Cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah. Model ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequential atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung.



a.      Tahap-tahap metode Waterfall, yaitu:



·         Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

·         Desain

·         Pembuatan Kode Program

·         Pengujian

·         Pendukung atau Pemeliharaan





b.    Kelebihan dan Kekurangan Metode Waterfall



1.       Kelebihan



·         Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.

·         Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.



2.       Kekurangan



·         Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.

·         Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.

·         Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.


1. Persamaan
  1.    Keduanya merupakan metode yg digunakan untuk mengembangkan system
  2.  Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
  3.   Menggunakan dasar pendekatan waterfall
  4.   Setiap metodologi mendemonstrasikan teknologi, ekonomi, dan masalah organisas
2. Perbedaan
  1. Urutan Pengerjaan(sequencing)
  2. Definisi Persyaratan (Requirements definition)
  3. Proses persetujuan (Approval processes)
  4. Koordinasi organisasi(Organizational coordination)
  5. Teknik desain secara konteks(Design techniques in context)
  6.  Perbedaan kekuatan dan perbedaan batasan
  7.   Metodologi yang sesuai dengan project